Senin, 08 Maret 2010

Beauty of Mathematics

Hey guys, hari ini saya baru dapat ilmu baru yang cukup menghibur nih. Kali ini kita coba main-main dengan angka yuks.. Check it out!!

1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321

1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 +10 = 1111111111

9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654 x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888

Keren kan??

Hey, look at this!!

1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 12345678987654321

Simetri yang indah..

Selanjutnya mari bermain-main dengan huruf. Kira-kira seberapa besar peranan knowledge, hardwork, dan attitude menurut pandangan matematika ya?

Misalkan

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

direpresentasikan (dalam %) sebagai:

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26.


Maka hasil jumlah representasi kata-kata tersebut adalah,

K-N-O-W-L-E-D-G-E

11+14+15+23+12+5+4+7+ 5 = 96%,


H-A-R-D-W-O-R-K

8+1+18+4+23+15+18+11 = 98%


Tapi...


A-T-T-I-T-U-D-E

1+20+20+9+20+21+4+5 = 100%

Sugooiii...

[Just play a little beauty of mathematics..;) ]

Kamis, 18 Februari 2010

Butuh Meng-eja?? Phonetic Alphabet (Jawabannya)

Pernahkah Anda diminta seseorang untuk mengeja suatu kata yang kurang familiar bagi orang yang Anda ajak komunikasi? Nah untuk mengeja suatu kata ini, ternyata ada suatu standar alfabetik yang digunakan oleh siapapun di negeri kita. Bahkan dunia.. Wow!! Ya memang sah-sah saja bagi kita untuk mengejanya sesuai keinginan kita, asal prinsipnya sama-sama mengerti. Namun ada baiknya kita juga harus tahu standar alfabetik tersebut. Hal ini akan bermanfaat jika kita berkomunikasi dengan orang yang kurang kita kenal, apalagi antar bangsa, karena sesungguhnya kita adalah bagian dari penduduk dunia, planet bumi.

Secara umum ada dua standar yang digunakan di dunia, yaitu Nato Phonetic Alphabet dan Western Union Phonetic Alphabet . Namun, yang paling umum digunakan adalah Nato Phonetic Alphabet. Berikut daftar alfabetik tersebut.

NATO Phonetic Alphabet

A : Alpha
B : Bravo
C : Charlie
D : Delta
E : Echo
F : Foxtrot
G : Golf
H : Hotel
I : India
J : Juliet
K : Kilo
L : Lima
M : Mike
N : November
O : Oscar
P : Papa
Q : Quebec
R : Romeo
S : Sierra
T : Tango
U : Uniform
V : Victor
W : Whiskey
X : X-ray
Y : Yankee
Z : Zulu

Western Union Phonetic Alphabet

A : Adams
B : Boston
C : Chicago
D : Denver
E : Easy
F : Frank
G : George
H : Henry
I : Ida
J : John
K : King
L : Lincoln
M : Mary
N : New York
O : Ocean
P : Peter
Q : Queen
R : Roger
S : Sugar
T : Thomas
U : Union
V : Victor
W : William
X : X-ray
Y : Young
Z : Zero

Kenapa saya mengangkat topik ini? Karena setidaknya saya mulai melihat kebutuhan akan phonetic alphabetik ini terutama dalam lingkup pekerjaan saya, hehe..
Semoga bermanfaat..

ITB FAIR 2010: Make Your Best Career with Mathemathics

Matematika menjadi hal yang unik dan menarik jika diperbincangkan karena sesungguhnya matematika begitu dekat dan nyata dengan kehidupan kita. Hal inilah yang diusung oleh dosen matematika ITB yang merangkap staf ahli bidang penjaminan mutu penelitian dan pengabdian pada masyarakat, Prof. Dr. Edy Soewono. Topik mengenai matematika tersebut beliau sampaikan dalam Seminar Matematika: Best career in the future and Mathematics Role inside, Sabtu (06/02/10), di Aula Barat ITB.

Tidak sedikit orang yang berpikir matematika itu menakutkan, sulit dipahami, dan tidak mendatangkan keuntungan finansial. Paradigma ini membuat para generasi muda menjadi enggan untuk belajar matematika. Padahal dalam 10 tahun terakhir job market untuk lulusan matematika sangat luas. Hal tersebut diungkapkan Ika Magdalena MA '07, koordinator seminar, ketika ditanya menganai latar belakang terselenggaranya seminar matematika ini.

Dalam seminar kali ini Prof. Dr. Edy Soewono menanggapi mengenai persepsi masyarakat yang menganggap matematika adalah hal yang sulit. Menurutnya, hal ini bergantung pada bagaimana guru memotivasi anak didik. Meski matematika tidak mudah, tetapi guru bisa memotivasi melalui pemodelan matematika dengan pendekatan lingkungan. "Matematika menjadi menarik, ketika kita mampu menghubungkan matematika dengan permasalahan sehari-hari yang dibuat pemodelan matematikanya," ujar Edy menyemangati.

Selain bisa membantu anak didik menjadi termotivasi, pemodelan matematika bisa digunakan oleh masyarakat untuk melakukan pendekatan-pendekatan terhadap permasalahan yang terjadi di sekitar kita. Beberapa contoh permasalahan dipaparkan Edy untuk menjelaskan mengenai aplikasi matematika secara nyata.

Pencegahan dan penanggulangan demam berdarah dengue diambil Edy sebagai salah satu contoh. Dia menjelaskan bahwa dengan matematika kita bisa mempunyai early warning system untuk DBD dengan menggunakan pemodelan matematika. Melalui pemodelan matematika ini kita akan mengetahui apakah suatu daerah tergolong endemic area, warning area, atau safe area untuk DBD. Caranya yaitu dengan mengambil sampel pada satu populasi dengan estimasi waktu (hari) dari satu penderita menjadi 10 penderita dalam 10000 populasi manusia. Berdasarkan pendekatan yang dibuat kemudian kita dapat menyusun algoritma yang kita butuhkan dan membuat sebuah pemrograman untuk mewaspadai penyebaran Demam Berdarah Dengue pada suatu area.

Prospek Seorang Aktuaris di Indonesia

Selain matematika komputasi, prospek seorang matematikawan yaitu pada bidang finansial dan aktuaria. Seminar matematika juga menghadirkan seorang aktuaris ternama, Budi Tampubolon. Budi menjelaskan, "Aktuaris merupakan profesi yang mengestimasi seberapa mungkin peristiwa yang akan datang bisa terjadi dan mencoba menganalisa dampak keuangannya bila hal itu terjadi."

Seorang aktuaris pada umumnya bekerja pada bidang asuransi. Namun tidak terbatas pada hal itu, saat ini banyak perusahaan yang membutuhkan jasa aktuaris dalam manajemen resiko pegelolaan persahaannya, baik dalam produksi maupun investasi. Sedangkan saat ini jumlah aktuaris di Indonesia masih minim, menurut data Persatuan Akturis Indonesia jumlah akuaris yang ada hingga Januari 2010 hanya 318 orang.

"Prospek untuk menjadi seorang aktuaris masih terbuka lebar. Apalagi gaji rata-rata seorang aktuaris setiap bulannya berjumlah 100 juta," ungkap Budi Tampubolon yang disambut ungkapan kagum dari para peserta seminar.

Seluruh aktuaris Indonesia berhimpun dalam Persatuan Aktuaris Indonesia. Dan untuk menjadi seorang aktuaris, harus mampu untuk menguasai beberapa hal, yaitu Matematika Keuangan, Teori Peluang dan Statistika Matematika, Ekonomi, Akuntansi, Metoda Statistika, Matematika Aktuaria, Teori Risiko, Pendidikan Profesionalisme, Bidang Keahlian (As. Jiwa, As. Umum, atau Dana Pensiun), Manajemen Aktuaria, Manajemen Investasi.

Selain prospek dalam bidang aktuaria sangat luas, profesi aktuaris juga merupakan profesi yang tidak mungkin diganti oleh robot. Karena banyak hal yang harus dianalisa untuk menentukan solusi dari permasalahan yang harus diselesaikan seorang aktuaris.

Tidak harus dunia matematika

Dalam seminar ini hadir pula Irma Savitri Widyasari, seorang praktisi Matematika yang saat ini bekerja di sebuah perusahaan minyak ternama. Irma menuturkan matematika melatih kita berpikir secara teratur dan terurut. Dimanapun kita akan bekerja pada akhirnya, seorang lulusan matematika sudah memiliki modal ini sehingga mudah untuk beradaptasi dengan pekerjaan apapun yang akan ditekuninya.

Ketika ditanya mengenai pekerjaan apa yang paling bagus, Irma menjawab, "Untuk pekerjaan yang paling bagus, tergantung orang tersebut enjoy atau tidak menjalaninya. Tidak ada batasan-batasan pekerjaan mana yang bagus dan yang tidak."

[Hastri Royyani]: Bandung,itb.ac.id

Arifin Panigoro Raih Doktor Kehormatan

Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan gelar doktor kehormatan (honoris causa) bidang technopreneurship kepada Bapak Arifin Panigoro pada 23 Januari 2010 di Aula Barat Kampus ITB. Penghargaan tersebut diberikan karena beliau dinilai telah menghasilkan berbagai pemikiran, gagasan dan karya yang mengandung nilai-nilai kewirausahaan berbasis pengetahuan dan teknologi dalam bidang perminyakan sehingga dapat bermanfaat bagi perkembangan masyarakat.

Penganugerahan ini merupakan hal yang membanggakan karena sejak berdirinya di tahun 1920, ITB baru memberikan gelar honoris causa kepada enam tokoh nasional yaitu Soekarno (Presiden pertama RI), J. Roosseno (pakar beton), Soetardjo Sigit (pendiri Indonesia Airways), Hartarto Sastrosoenarto (mantan Menteri Perindustrian), Sedyatmo (pakar teknik sipil), dan Emil Salim (mantan Menteri Lingkungan Hidup). Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah undangan antara lain Peter F. Gonta, Anis Baswedan, Komaruddin Hidayat, Siswono Yudo Husodo, Sukardi Rinakit, Marsillam Simanjuntak, Bupati Merauke John Gebze, serta sejumlah pimpinan redaksi media massa.

Dalam sidang senat terbuka ITB yang dipimpin oleh Rektor ITB sekaligus Ketua Tim Promotor, Djoko Santoso MSc, Bapak Arifin menyampaikan pidato ilmiahnya yang berjudul “Kuasai Teknologi, Bangun Ekonomi, Tegakkan Martabat Bangsa”. Beliau mengemukakan bahwa saat ini, Indonesia menghadapi tiga masalah besar di bidang energi, pangan, dan lingkungan hidup. Kerjasama antara perguruan tinggi, pemerintah, pelaku usaha swasta dan organisasi kemasyarakatan sangat diperlukan untuk melakukan perubahan dan perbaikan secara bersamaan.

Beliau juga menyampaikan sembilan prinsip berbisnis yang diperoleh melalui proses belajar yang panjang, di mana delapan dari sembilan prinsip berbisnis adalah berkaitan dengan karakter dan hanya satu yang berkaitan dengan kompetensi, yaitu: adalah intuisi (memadukan kata hati dan akal sehat), kesetaraan (bersikap adil kepada lawan sekalipun), kejujuran (jujur itu langgeng), percaya diri (yakinkan diri, pengaruhi orang lain), jejaring (sejuta kawan kurang, satu lawan jangan), tanggung jawab (tunaikan kewajiban, hadapi persoalan), sumber daya manusia (pilih yang terbaik dan berdayakan), inovasi (berkarya tanpa jeda), serta peduli (menumbuhkan entrepreneurship). Dalam menegakkan prinsipnya untuk mengelola dan mengembangkan Medco Group, Beliau mendalami pernyataan Ken Blanchard: “Kalau Anda selalu dihadapkan pada pilihan yang mudah, anda tidak akan pernah membangun karakter”.

Menurut Beliau, pembangunan nasional harus menjadikan teknologi sebagai ujung tombak strategi, sementara ekonomi sebagai cita-citanya. Inovasi bukan hanya menyangkut soal teknologi, melainkan juga kehidupan sosial. Pemahaman tersebut mematahkan argumen lama bahwa business is for business tapi beliau berpendapat business is also for a greater good, a greater cause, yakni tegaknya martabat bangsa.

Dalam penutupnya, beliau berharap agar apa yang telah dilakukan dapat menguatkan keyakinan para pelaku usaha bahwa dalam jangka panjang, berbisnis yang didasari dengan prinsip-prinsip yang baik dan berpegang teguh pada etika merupakan jaminan tercapainya tujuan bisnis yang membawa keuntungan bagi masyarakat.

sumber: intranet medcoenergi

Selasa, 16 Februari 2010

Canda Rasulullah (Jujur dan Bermanfaat)

Di tengah kesibukan kita adakalanya kita butuh sesuatu yang fresh, yang tentunya dapat menyegarkan kembali jiwa kita. Mungkin canda adalah salah satu solusinya. Ya, canda memang dapat menghibur, mencairkan suasana, menghilangkan ketegangan, menenangkan keresahan dan meredakan amarah. Bahkan, tak jarang di dalam setiap canda yang kita berikan akan tercermin rasa persaudaraan dan persahabatan yang seakan penuh keakraban…

Di satu sisi, canda yang dapat membuat orang lain senang dapat disebut sebagai kebaikan karena Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam mengisyaratkan dalam haditsnya bahwasanya senyum yang dengannya orang menjadi senang adalah suatu kebaikan. Beliau bersabda,

“Senyummu untuk saudaramu, adalah shadaqah bagimu…” (HR. At Tirmidzi)

Namun tentunya canda juga ada batasannya, seperti tidak berlebihan apalagi kalau sampai berdusta sebagaimana Rasulullah bersabda:

“Celakalah orang yang berbicara lalu mengarang cerita dusta agar orang lain tertawa, celakalah!” (HR. Abu Dawud)

Tentunya ada seseorang yang layak dijadikan teladan bagi kita dalam masalah yang satu ini. Siapa lagi kalau bukan sang leader kita Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Salam. Ya dibalik ketegasannya Rasulullah juga mempunyai sisi humoris sebagai seorang manusia. Berikut beberapa canda beliau.

1) Anak Unta

Seseorang sahabat mendatangi Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Salam, dan dia meminta agar Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa Salam membantunya mencari unta untuk memindahkan barang-barangnya.

Rasulullah berkata : "Kalau begitu kamu pindahkan barang-barangmu itu ke anak unta di seberang sana".

Sahabat bingung bagaimana mungkin seekor anak unta dapat memikul beban yang berat.

"Ya Rasulullah, apakah tidak ada unta dewasa yang sekiranya sanggup memikul barang-barang ku ini?"

Rasulullah menjawab, "Aku tidak bilang anak unta itu masih kecil, yang jelas dia adalah anak unta. Tidak mungkin seekor anak unta lahir dari ibu selain unta"

Sahabat tersenyum dan dia-pun mengerti canda Rasulullah. (Riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud dan At Tirmidzi. Sanad sahih)


2) Wanita Tua & Syurga

Seorang perempuan tua bertanya pada Rasulullah: "Ya Utusan Allah, apakah perempuan tua seperti aku layak masuk surga?"

Rasulullah menjawab : "Ya Ummi, sesungguhnya di surga tidak ada perempuan tua".

Perempuan itu menangis mengingat nasibnya Kemudian Rasulullah mengutip salah satu firman Allah di surat Al Waaqi'ah ayat 35-37 Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya".(riwayat At Tirmidzi, hadist hasan)

3) Pelukan Rasulullah

Seorang sahabat bernama Zahir, dia agak lemah daya pikirannya. Namun Rasulullah mencintainya, begitu juga Zahir. Zahir ini sering menyendiri menghabiskan hari-harinya di gurun pasir. Sehingga, kata Rasulullah, "Zahir ini adalah lelaki padang pasir, dan kita semua tinggal di kotanya".
Suatu hari ketika Rasulullah sedang ke pasar, dia melihat Zahir sedang berdiri melihat barang-barang dagangan. Tiba-tiba Rasulullah memeluk Zahir dari belakang dengan erat.

Zahir : "Heii......siapa ini?? lepaskan aku!!!", Zahir memberontak dan menoleh ke belakang, ternyata yang memeluknya Rasulullah. Zahir-pun segera menyandarkan tubuhnya dan lebih meng-eratkan pelukan Rasulullah.

Rasulullah berkata : "Wahai umat manusia, siapa yang mau membeli budak ini??"

Zahir : "Ya Rasulullah, aku ini tidak bernilai dipandangan mereka"

Rasulullah : "Tapi di pandangan Allah, engkau sungguh bernilai Zahir. Mau dibeli Allah atau dibeli manusia?"

Zahir pun makin mengeratkan tubuhnya dan merasa damai dipelukkan Rasulullah.

(Riwayat Imaam Ahmad bin Hambal dari Anas radiyallahu anhu)

Subhanallah… Canda segar seperti inilah yang akan menimbulkan senyuman - senyuman manis dari orang - orang di sekitar kita serta dapat menjadikan pergaulan serasa hangat dan penuh keindahan…

Wallahu'alam.

Senin, 25 Januari 2010

Untuk Para Pemenang!!!

Bismillah.. Ada artikel ringan yang cukup menarik nih untuk disimak. Hasil penelusuran silaturahim ke blog lain (dari Qurratayun.co.cc). Semoga bermanfaat..=)

Untuk kita semua yang ingin jadi pemenang (khususnya untuk urusan bisnis dan karir, hehe)..

Salah satu kriteria “Para Pemenang“ , yaitu sosok yang sangat berhasil dalam bisnis dan karirnya, umumnya memiliki beberapa kebiasaan yang mungkin patut kita contoh. Berikut beberapa diantaranya:

1. Para Pemenang jarang berganti-ganti nomor HP.
Logikanya wajar, karena jarang berganti nomor HP, Para Pemenang mudah dihubungi ketika ada pihak yang membutuhkan produk atau jasanya. Orang yang kurang berhasil dalam usaha dan karirnya (untuk tidak menyebut mereka sebagai “orang yang kalah“) memiliki kebiasaan yang sebaliknya, yaitu sering berganti nomor HP, dan parahnya lagi sering tidak memberitahu kolega/klien. Hebatnya, ketika ditanya kenapa sering berganti nomor HP, mereka selalu saja punya alasan, entah HP hilang, SIM card rusak, dsb. Anehnya, selalu hanya mereka yg punya masalah2 tadi.

2. Para Pemenang selalu menerima panggilan jika HP nya dihubungi.
Ya, Para Pemenang kapanpun dihubungi selalu menerima panggilan dengan “greeting“ yang segar dan bersemangat seperti suasana di pagi hari. Tidak peduli jam berapapun dihubungi. Menyambut dengan salam buat mereka sama bergairahnya. Kecuali tentu ketika mereka sedang meeting. Itupun biasanya langsung callback selesai meeting. Sebaliknya, mereka yg kurang berhasil lebih sering tidak mengangkat panggilan masuk, atau lebih parah lagi mematikan HP nya.

3. Para Pemenang menggunakan SMS dengan bijak.
Para Pemenang umumnya sopan dalam ber-sms. Menggunakan pilihan kata yang sopan, seringkali diakhiri dengan terimakasih atau syukran. Dan tidak pernah menggunakan huruf besar secara sembarangan. Dalam nettiquete penggunaan huruf besar biasanya digunakan jika kita hendak “berteriak“ (flamming). Kebiasaan ini diteruskan di era SMS. Para Pemenang juga tidak menggunakan SMS untuk hal-hal yang urgent dan critical. Karena tidak setiap saat kita bisa reply SMS segera. Kalau memang urgent Para Pemenang biasanya langsung telpon saja. Tentu saja, Para Pemenang begini tidak termasuk umat “mis-kin- call“.

4. Para Pemenang menggunakan alamat email dengan namanya sendiri.
Silahkan diamati, umumnya Para Pemenang menggunakan alamat email sesuai namanya sendiri, tidak aneh-aneh. Mereka cukup percaya diri untuk mencantumkan nama-nya. Mungkin disingkat supaya tidak kepanjangan, tapi selalu nama mereka sendiri yang dicantumkan. Sementara mereka yang kurang berhasil kadang alamat emailnya aneh-aneh. Misalnya menggunakan nama julukan yang susah diingat (gendutz, peyanx, wanche, dst ...) Atau menggunakan nama selebritis (yang paling sering: beckham, baldwin, dsb ...) Padahal dalam bisnis kita perlu tahu dengan siapa kita berinteraksi.

Lagipula sudah tahu toh tidak mirip dengan Beckham, kenapa tidak menggunakan nama pemberian orang tua kita sendiri saja? Bill Gates atau Larry Pages juga tidak repot2 bikin alamat email coolprogrammer@ .... misalnya. Bahkan seorang teman pernah menerima email dari rekannya yang alamat emailnya “gondoruwopulogadung @ ...”, bisa dibayangkan betapa seramnya untuk me-reply email beliau.

5. Para Pemenang sopan dalam ber-email.
Umumnya email yang diterima dari Para Pemenang menggunakan salam pembuka dan salam penutup. Pilihan katanya sopan, dan tidak sembarangan menggunakan huruf besar. Dan dibawah salam, dengan percaya diri mencantumkan nama lengkap dan kontak yang bisa dihubungi. Mereka yang kurang berhasil, sering emailnya tanpa salam, kadang menggunakan kata yang tidak sopan, dan sembarangan memakai huruf besar (jadi yang nerima serasa diteriakin), dan tidak pe-de mencantumkan nama nya sendiri di bawah.

6. Para Pemenang selalu merespon email.
Para Pemenang selalu merespon setiap email yang masuk. Mereka ini adalah para CEO atau pemilik perusahaan kelas dunia. Namun meskipun ratusan email yang masuk setiap hari nya, mereka selalu menunjukkan bahwa mereka “care” dengan email yang mereka terima. Sekalipun kadang respon nya hanya berupa forward ke staff nya dengan pesan singkat “Pls follow up”, atau reply hanya: “Got it. Will revert to you later”. Tapi setidaknya mereka menunjukkan atensi. Sebaliknya, mereka yang kurang berhasil sering justru tidak mereply email yang mereka terima. Meskipun mereka pasti lebih banyak waktu.

7. Para Pemenang bijak menggunakan email.
Para Pemenang menggunakan email sesuai tujuan nya, yaitu untuk melakukan komunikasi.

Senin, 30 November 2009

Nikmat Sehat dan Waktu Luang yang Membuat Manusia Tertipu

Dua nikmat ini seringkali dilalaikan oleh manusia –termasuk pula hamba yang faqir ini-. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)

Ibnu Baththol mengatakan, ”Seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat. Barangsiapa yang memiliki dua nikmat ini (yaitu waktu senggang dan nikmat sehat), hendaklah ia bersemangat, jangan sampai ia tertipu dengan meninggalkan syukur pada Allah atas nikmat yang diberikan. Bersyukur adalah dengan melaksanakan setiap perintah dan menjauhi setiap larangan Allah. Barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini, maka dialah yang tertipu.”

Ibnul Jauzi mengatakan, ”Terkadang manusia berada dalam kondisi sehat, namun ia tidak memiliki waktu luang karena sibuk dengan urusan dunianya. Dan terkadang pula seseorang memiliki waktu luang, namun ia dalam kondisi tidak sehat. Apabila terkumpul pada manusia waktu luang dan nikmat sehat, sungguh akan datang rasa malas dalam melakukan amalan ketaatan. Itulah manusia yang telah tertipu (terperdaya).”

Ibnul Jauzi juga mengatakan nasehat yang sudah semestinya menjadi renungan kita, “Intinya, dunia adalah ladang beramal untuk menuai hasil di akhirat kelak. Dunia adalah tempat kita menjajakan barang dagangan, sedangkan keuntungannya akan diraih di akhirat nanti. Barangsiapa yang memanfaatkan waktu luang dan nikmat sehat dalam rangka melakukan ketaatan, maka dialah yang akan berbahagia. Sebaliknya, barangsiapa memanfaatkan keduanya dalam maksiat, dialah yang betul-betul tertipu. Sesudah waktu luang akan datang waktu yang penuh kesibukan. Begitu pula sesudah sehat akan datang kondisi sakit yang tidak menyenangkan.”[1]

‘Umar bin Khottob mengatakan,

إنِّي أَكْرَهُ الرَّجُلَ أَنْ أَرَاهُ يَمْشِي سَبَهْلَلًا أَيْ : لَا فِي أَمْرِ الدُّنْيَا ، وَلَا فِي أَمْرِ آخِرَةٍ .

“Aku tidak suka melihat seseorang yang berjalan seenaknya tanpa mengindahkan ini dan itu, yaitu tidak peduli penghidupan dunianya dan tidak pula sibuk dengan urusan akhiratnya.”

Ibnu Mas’ud mengatakan,

إنِّي لَأَبْغَضُ الرَّجُلَ فَارِغًا لَا فِي عَمَلِ دُنْيَا وَلَا فِي عَمَلِ الْآخِرَةِ

“Aku sangat membenci orang yang menganggur, yaitu tidak punya amalan untuk penghidupan dunianya ataupun akhiratnya.”[2]

Semoga Allah selalu memberi kita taufik dan hidayah-Nya untuk memanfaatkan dua nikmat ini dalam ketaatan. Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang tertipu dan terperdaya.

Faedah ilmu di sore hari, 17 Dzulqo’dah 1430 H



Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel http://rumaysho.com

[1] Lihat Fathul Bari, Ibnu Hajar, 18/219, Mawqi’ Al Islam

[2] Dua perkataan sahabat ini terdapat dalam Al Adabusy Syar’iyyah, Ibnu Muflih, 4/303, Mawqi’ Al Islam