Minggu, 22 November 2009

Segenggam Mimpi

Raut wajah berseri tampak saat bayang-bayang buah hati menghiasi lamunan. Adalah "qulhuwallaahu ahad" salah satu senandung yang sang ayah-bunda ajarkan di gubuk sederhana nan istimewa itu. Bukan nyanyian grup band kontemporer yang saat ini mendunia tapi tak mengakhirat. Bukan pula Crayon Shinchan atau Naruto yang menjadi panutan si kecil. Melainkan kisah keberanian dan kecerdasan sahabat muda belia Zaid bin Tsabit yang siap membela Rasulullah di medan perang di usianya yang ke-13.


Ketegasan sang ayah membimbingnya menjadi pemuda tangguh. Kelembutan sang bunda membentuknya menjadi pribadi bijak. Kehangatan dan kesejukan pun melarut padu dalam keriangan canda tawa bahagia.

"Wahai Rabb kami, anugerahkanlah bagi kami pasangan-pasangan hidup dan keturunan kami sebagai penyejuk mata kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa."
(Al Furqan: 74)

Allahumma amiin...